Selasa, 06 April 2010

BAHAYA HIV AIDS



Indonesia termasuk negara dalam keadaan bahaya HIV/AIDS. Hal itu disebabkan laju kenaikan kasus baru penyakit mematikan itu meningkat tajam dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Demikian diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Achmad Sujudi seusai bertemu Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11). Pertemuan itu membahas persiapan peringatan Hari AIDS Sedunia yang akan jatuh pada 1 Desember mendatang.

Menkes mengungkapkan, data HIV/AIDS di Indonesia per 30 September 2003 adalah sebanyak 3.924 kasus, dengan perincian 2.685 kasus infeksi HIV dan 1.239 kasus AIDS. "Data itu barulah yang terdeteksi. Ibaratnya baru merupakan puncak dari gunung es, sementara gunung esnya sendiri masih banyak. Kalau keseluruhan diperkirakan jumlah kasus HIV/AIDS bisa mencapai 80 ribu hingga 120 ribu," ujarnya.

Di samping itu, diperkirakan ada peningkatan 100 kasus baru HIV/AIDS per bulan, terutama di wilayah DKI Jakarta. "Peningkatan kasus di Jakarta ini umumnya disebabkan penggunaan jarum suntik obat-obatan terlarang," ia menjelaskan.

Menurut Menkes, meski dilihat dari jumlah kasusnya, Indonesia tergolong rendah dibanding negara-negara lain di dunia, tetapi angka percepatannya termasuk tinggi. Di dunia, populasi penderita HIV/AIDS saat ini diperkirakan sudah mencapai jumlah 41 juta orang. "Oleh karena percepatan yang tinggi itulah, Indonesia masuk dalam kategori bahaya. Percepatan itu terutama di kalangan pengguna obat-obatan terlarang," ia mengingatkan.

Tingkat bahaya tersebut disebabkan dalam kurun waktu paling lambat 10 tahun, kasus HIV akan menjadi positif AIDS. "Artinya paling lama 10 tahun mendatang, atau mungkin lebih cepat, jumlah kasus positif AIDS di Indonesia bisa mencapai 120 ribu," katanya. Ditambahkan, wilayah sebaran HIV/ AIDS di Indonesia paling banyak meliputi DKI Jakarta, Bali, Bandung, Batam, Merauke, dan Sorong.

Oleh karena itu, menurut Menkes, momentum peringatan Hari AIDS sedunia tahun ini harus dijadikan momentum untuk mencegah penyebaran AIDS di Indonesia. "Kita harus bisa memutus mata rantai penularan secepat-cepatnya," ia menandaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar